hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung protein

WaOde Asriyani (P00320013137) Perbedaan Hasil Pemeriksaan Sedimen Urine Yang Diperiksa Kurang Dari Satu Jam Dan Lebih Dari Satu Jam Pada Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih (ISK) Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari. Dibimbing oleh ibu Sitti Hasilpemeriksaan protein urine akan mengarah kepada dua kemungkinan, yakni normal dan abnormal. Berikut kriteria kandungan protein yang normal: Tes urine acak, kadar protein 0-20 mg/dL. Tes urine 24 jam, kadar protein >80 mg/dL. Apabila hasil tes menunjukkan kadar protein melebihi batas, ini artinya ada masalah pada kesehatan tubuh Anda. Artinya urin yang dikeluarkan sudah tidak lagi mengandung protein. Jadi, jika hasil praktikum menunjukkan adanya kandungan protein dalam urin, maka ginjal orang yang urinnya diuji mengalami masalah terutama pada Tubulus Kontortus Proksimal. Jenis penyakit orang yang dalam kandungan urinenya terpat protein adalah albuminuria. d. BuihBuih pada urin normal berwarna putih, Jika urin mudah berbuih, menunjukkan bahwa urin tersebut mengandung protein. Sedangkan jika urin memiliki buih yang berwarna kuning, menunjukkan bahwa terdapat pigmen empedu (bilirubin) dalam urin. Pada urin praktikan yang kami uji tidak terdapat buih yang artinya normal. 6 4. Hasilpemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urin penderita mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi ginjal di bagian. Pak Pandani 3/28/2019 10:22:00 PM 0. Soal: Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urin penderita mengandung protein. Albuminuria adalah suatu kondisi di mana urin mengandung Partnersuche Für Menschen Mit Geistiger Behinderung. hasil pemeriksaan urine di laboratorium sebagai berikut! 1. hasil pemeriksaan urine di laboratorium sebagai berikut! 2. Hasil pemeriksaan urine pada seorang pasien ditemukan adanya protein. berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium , maka pasien tersebut menderita . 3. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa seorang pasien menderita anemia. Jenis pemeriksaan dan indikator yang menunjukkan kondisi pasien tersebut adalah.... ​ 4. Seorang pasien melakukan pemeriksaan kesehatan di laboratorium. Hasil pemeriksaan menunjukkkan bahwa urinenya mengandung darah. Berdasarkan hal tersebut, dokter mendiagnosis bahwa pasien menderita penyakit . . . . 5. Seorang asisten laboratorium melakukan pemeriksaan laboratorium,ketika melaporkan hasil,dia slah ngetik hasilnya sehingga menyebabkan komplain dari dokter menurut anda, bagaimana cara mengatasi masalah tersebut 6. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi …. * 7. hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukan bahwa urine mengandung protein. fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi? 8. hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung protein fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi,? 9. Pada hasil pemeriksaan laboratorium pasien demam berdarah, jenis sel darah yang mengalami penurunan adalah… . 10. hasil pemeriksaan laboratorium,menunjukan bahwa urin mengandung protein,fakta ini terjadi sebagai berikut gangguan fungsi 11. hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung protein fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi 12. Seorang pasien yang sedang memeriksa kesehatannya diperoleh dari hasil uji laboratorium terhadap urinnya adalah sebagai berikut 13. hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan kan bahwa urine mengandung protein. fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi.. 14. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urin mengandung protein. fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi... 15. Hasil pemeriksaan laboratorium seorang pasien menunjukkan adanya kandungan protein dalam urinnya. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kerusakan pada bagian ginjal yaitu 16. Pada pemeriksaan laboratorium, eritrosit muda diukur dengan​ 17. Pada suatu pemeriksaan laboratorium diuji 18. seorang pasien yang sedang memeriksa kesehatannya diperoleh hasil uji laboratorium terhadap urinnya adalah sebagai berikut 19. hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung glukosa hal ini menunjukkan seseorang menderita​ 20. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi …. 21. Apa guna pemeriksaan laboratorium klinik?​ 22. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung protein, fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan dari fungsi ? 23. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi ... 24. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi.... 25. dari hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan bahwa urin penderita mengandung protein .hal ini terjadi karena adanya ganguan pada ? 26. Hasil pemeriksaan laboratorium,menunjukkan bahwa urine mengandungprotein. Fakta ini terjadi sebagai akibatgangguan fungsi ....​ 27. pada suatu pemeriksaan laboratorium diuji urine seseorang 28. hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung protein. fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi?​ 29. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi .... 30. hasil pemeriksaan laboratorium,menunjukan bahwa urin mengandung ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi...? 1. hasil pemeriksaan urine di laboratorium sebagai berikut! b. 2 glomerolusadanya glukosa menandakan gangguan pada proses filtrasi yang tjd di glomeroluscmiiw 2. Hasil pemeriksaan urine pada seorang pasien ditemukan adanya protein. berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium , maka pasien tersebut menderita . Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar protein urine tinggi, hal ini bisa mengindikasikan adanya gangguan kesehatan, sepertiGangguan ginjal, meliputi infeksi ginjal atau infeksi saluran kemih, gagal ginjal akut maupun kronis, sindrom nefrotik, membantu= JawabanAPenjelasananemia adalah penyakit yang disebabkan karena kurang nya sel darah merah eritrosit. 4. Seorang pasien melakukan pemeriksaan kesehatan di laboratorium. Hasil pemeriksaan menunjukkkan bahwa urinenya mengandung darah. Berdasarkan hal tersebut, dokter mendiagnosis bahwa pasien menderita penyakit . . . . [tex] Fisiologi, Organologi [/tex]Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, dokter mendiagnosis bahwa pasien tersebut menderita penyakit hematuria. Hematuria ini merupakan penyakit dimana urin mengandung darah eritrosit sehingga berwarna agak merah 5. Seorang asisten laboratorium melakukan pemeriksaan laboratorium,ketika melaporkan hasil,dia slah ngetik hasilnya sehingga menyebabkan komplain dari dokter menurut anda, bagaimana cara mengatasi masalah tersebut Jawabansebelum melaporkan hasil sebaiknya periksa dulu laporanyaPenjelasanmengetik ulang laporan 6. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi …. * JawabanGangguan fungsi filtrasi yang terjadi pada glomerulus tidak bisa ditembus oleh protein karena ukurannya yang terlalu besar. Jika terjadi gangguan pada glomerulus akan menyababkan gangguan pada mekanisme filtrasi. Akibatnya, terdapat molekul yang seharusnya tidak terdapat pada urin. 7. hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukan bahwa urine mengandung protein. fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi? Glomerulus........... 8. hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung protein fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi,? gangguan pada proses filtrasi yg terjdi di glomerolus dalam ginjal, dan proses reabsorbsi 9. Pada hasil pemeriksaan laboratorium pasien demam berdarah, jenis sel darah yang mengalami penurunan adalah… . Jawabantrombosit/ keping darahPenjelasanpada penderita demam berdarah, terjadi penurunan trombosit trombositopenia yang dapat memicu terjadinya pendarahan spontan. yaitu pndarahan yang terjadi tanpa adanya induksi. nilai trombosit normalnya berada pada rentang sekitar hingga trombosit per mikroliter. 10. hasil pemeriksaan laboratorium,menunjukan bahwa urin mengandung protein,fakta ini terjadi sebagai berikut gangguan fungsi terdapat protein di urine = penyakit albuminuria*kerusakan pada glomerulus dpt berdampak pada proses filtrasi yg berfungsi dalam penyaringan darah. *filtrasi = penyaringan darah shg didapatkan urine primer air, garam, urea, asam amino dan glukosa*asam amino protein dan glukosa di serap kembali oleh tubuh melalui proses reabsorbsi di tubulus saluran proksimal pada nefron terbantuDq 11. hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung protein fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi PenjelasanJika terdapatnya protein pada urine maka terjadi kerusakan pada Ginjal terutama di bagian Badan Malpighi glomelurus dan kapsul Bowman 12. Seorang pasien yang sedang memeriksa kesehatannya diperoleh dari hasil uji laboratorium terhadap urinnya adalah sebagai berikut A.. memiliki resiko batu gainjal karena terdapat endapan di dalam urine kemnungkinan banyak konsumsi sea food 13. hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan kan bahwa urine mengandung protein. fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi.. Proteinuria?gejala kerusakan filter ginjal Glomeruli tergolong penyakit kronis yg dapat menimbulkan penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, dan peradangan pada tidak memiliki gejala pada tahap awal. Protein dalam urin dapat menyebabkan urin terlihat seperti busa di toilet. Karena protein telah meninggalkan tubuh, darah tidak dapat menyerap cukup cairan, maka pembengkakan Edema di tangan, kaki, perut, atau wajah dapat terjadi. Ini adalah tanda-tanda hilangnya protein dalam jumlah besar dan menunjukkan perkembangan penyakit di ginjal. 14. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urin mengandung protein. fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi... JawabanPada hasil uji klinis urine pasien terdapat kandungan albumin dan protein yang ditunjukkan melalui skala tes urine. Kemungkinan yang terjadi adalah pasien mengalami kerusakan pada bagian glomerulus yang merupakan salah satu bagian dalam ekskresi urine oleh organ ginjal dan diagnosis ini disebut dengan albuminuria dimana terdapat protein albumin pada EKSKRESI - METABOLISME URINEUrine merupakan produk akhir pembuangan yang dilakukan oleh ginjal dimana darah dan mineral telah disaring sebelumnya dan mealalui tahap merupakan proses penyerapan yang dilakukan oleh simpai bowman dimana pembentukan urine dimulai dari badan malphigi yang terdiri atas glomerulus yang dikekelilingi oleh simpai bowman. zat-zat seperti air, garam,gula, dan urea yg terlarut dalam darah akan masuk ke glomerulus untuk selanjutnya disaring. Protein yang terdapat dalam komponen darah juga akan ikut disaring oleh glomerulus, untuk itu pula glomerulus ini disebut sebagai filtrat darah. jika pada uji klinis terdapat albumin dan protein pada urine maka kerusakan yang terjadi adalah pada glomerulus dengan kondisi albuminuria.================================================================Mapel BiologiKelas IXKategori Sistem ekskresiSub Kategori Metabolisme tubuhKata Kunci UrinePELAJARI LEBIH LANJUT 15. Hasil pemeriksaan laboratorium seorang pasien menunjukkan adanya kandungan protein dalam urinnya. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya kerusakan pada bagian ginjal yaitu glomerulusmaaf kalo salah 16. Pada pemeriksaan laboratorium, eritrosit muda diukur dengan​ Jawabandengan timbangan analitik 17. Pada suatu pemeriksaan laboratorium diuji Jawabanha? maksudku? gajelas? 18. seorang pasien yang sedang memeriksa kesehatannya diperoleh hasil uji laboratorium terhadap urinnya adalah sebagai berikut B. menderita diabetes mellitus maaf kalau salah diabetes mellitus....... 19. hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung glukosa hal ini menunjukkan seseorang menderita​ JawabanAdanya glukosa pada urine menandakan adanya gangguan pada fungsi tubuh. Umumnya hal ini dialami penderita diabetes 20. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi …. JawabanGinjal nefronPenjelasanFungsi ginjal bermasalah dalam menyaring protein, fungsi ginjal yg bermasalah tersebut umumnya adalah bagian badan malphigi yaitu glomerulusJawabanglomerulusPenjelasanProses pembentukan urine terjadi di ginjal dan melalui 3 tahapa. filtrasi, merupakan proses penyaringan darah yang terjadi di glomerulus ginjal. Filtrasi hanya akan meloloskan molekul berukuran kecil seperti asam amino dan mineral, serta menyaring molekul berukuran besar seperti protein dan sel reabsorbsi, merupakan proses penyerapan kembali zat yang masih dibutuhkan dalam tubuh. Reabsorbsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang menyerap kembali zat-zat penting seperti asam amino dan sejumlah augmentasi, merupakan proses penambahan zat yang tidak digunakan kedalam hasil reabsorbsi. Augmentasi terjadi di tubulus kontortus ginjal yang menambahkan ion-ion tidak penting seperti ion K+ dan senyawa seperti urea dan protein dalam urine menunjukkan adanya gangguan pada proses filtrasi yang terjadi pada glomerulus. 21. Apa guna pemeriksaan laboratorium klinik?​ Jawabanagar dalam prosesi atau pekerjaan yang dilakukan di laboratorium tidak di persalahguna kan dan agar mengefisienkan klinikPenjelasansemoga bermanfaat 22. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung protein, fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan dari fungsi ? JawabanginjalPenjelasan 23. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi ... JawabanglomerulusPenjelasansemoga membantu 24. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi.... Jawabanglomerolus. Simak yaGlomerolus berfungsi sebagai tempat filtrasi darah, yaitu proses penyaringan sel darah serta protein darah dan menghasilkan urin primer/ filtrat glomerolus.•▪︎•▪︎•▪︎•▪︎•▪︎•▪︎•▪︎•▪︎•▪︎•▪︎•▪︎•▪︎•▪︎•▪︎•▪︎•Detail JawabanKode-Kelas8Mata pelajaranBiologiMateri sistem alat vital pada tubuh[tex]\colorbox{purple}{\orange{\boxed{\colorbox{white}{\blue{\cal{ SnowMerlin}}}}}}[/tex] 25. dari hasil pemeriksaan laboratorium menunjukan bahwa urin penderita mengandung protein .hal ini terjadi karena adanya ganguan pada ? sistem pencernaan mungkinginjal. gangguan pada ginjal menyebabkan kemampuan penyerapan zat zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh yg tdpt dlm darah menjadi berkurang sehingga masih terdapat protein, glukosa atau kalsium dalam urin 26. Hasil pemeriksaan laboratorium,menunjukkan bahwa urine mengandungprotein. Fakta ini terjadi sebagai akibatgangguan fungsi ....​ Jawabanadanya gangguan fungsi pada urin tidak mengandung protein, sebab protein ditinggalkan dalam darah karena zat yang dibutuhkan oleh tubuh. 27. pada suatu pemeriksaan laboratorium diuji urine seseorang JawabanMenguji urine seseorang menggunakan larutan benedict atau Fehling A dan Fehling B. Benedict atau Fehling A dan Fehling B biasanya digunakan untuk menguji urine tersebut direaksikan dengan larutan benedict atau Fehling A&B terjadi perubahan warna menjadi merah bata, maka urine tersebut mengandung glukosa yang berarti orang tersebut menderita diabetes. 28. hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung protein. fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi?​ gangguan pada glomelurus di dalam ginjal karena protein yang seharunya tetap di darah menjadi terikut pada urine 29. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urine mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi .... JawabanGlomelurusPembahasanProteinura adalah kondisi yang disebabkan oleh adanya kelebihan protein dalam protein dalam urin ditandai dengan Urin menjadi orang sehat,Urin mengandung sangat sedikit protein,karna protein akan disaring ke ginjal yang jumlah protein ini adalah tanda-tanda adanya penyakit pada 3 kondisi utama di ginjal yang mengakibatkan terjadinya proteinuraKarena gangguan pada Glomerulus pada saat pembentukan urin peningkatan kualitas protein dalam darah misalnya akibat makanan/obat tertentuKarena Reabsorpsi rendah pada tubulus proksimal Sindrom Fancomipada saat pembentukan urin satu penyakit yang mengakibatkan gejala adanya protein di urin adalah diabetes,ginjal mengalami kegagalan dalam fungsinya menyaring banyak zat yang seharusnya tersaring menjadi tercampur dalam urin,termasuk protein dan glukosa zat gula Kondisi lain seperti tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan protein dari darah masuk ke dalam JawabanKode IXMata pelajaran BiologiMateri Bab 2- Sistem eksresi pada kunci Proteinura 30. hasil pemeriksaan laboratorium,menunjukan bahwa urin mengandung ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi...? gangguan fungsi dari ginjal Berikut ini adalah soal-soal materi sistem ekskresi untuk siswa SMA kelas XI. Kunci jawaban di bawah soal. 1. Perhatikan beberapa organ tubuh manusia di bawah ini! 1. paru-paru 2. jantung 3. ginjal 4. lambung 5. limpa Di antara organ tersebut yang berfungsi sebagai alat ekskresi adalah …. a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. 3 dan 5 e. 4 dan 5 2. Bagian-bagian ginjal dari luar ke dalam adalah…. a. pelvis-medula-korteks b. korteks-medula-pelvis c. medula-korteks-pelvis d. korteks-pelvis-medula e. medula-pelvis-korteks 3. Hasil tes urine Bu Siska menunjukkan adanya glukosa. Hal ini disebabkan adanya kelainan fungsi ginjal dalam proses …. a. filtrasi b. augmentasi c. reabsorpsi d. defekasi e. ekskresi 4. Perhatikan tabel hasil tes urin di bawah ini Urin Amir dites benedict hasil Hijau, dites biuret hasil Kekuningan Urin Budi dites benedict hasil Biru muda, dites biuret hasil Ungu Urin Adi dites benedict hasil Merah bata, dites biuret hasil Kekuningan Dari tabel di atas Budi dan Adi mengalami kelainan…. a. albuminuria dan diabetes mellitus b. diabetes mellitus dan albuminuria c. albuminuria dan diabetes insipidus d. diabetes insipidus dan diabetes mellitus e. diabetes mellitus dan kerusakan nefron 5. Hasil pemeriksaan laboratorium, menunjukkan bahwa urin mengandung protein. Fakta ini terjadi sebagai akibat gangguan fungsi …. a. tubulus kontortus proximal b. glomerulus c. tubulus kontortus distal d. kapsul Bowman e. tubulus renalis 6. Perhatikan beberapa gangguan berikut ini! 1. radang pada tubulus proximal 2. kekurangan hormon antidiuretik 3. radang pada pankreas 4. radang pada hati Gangguan yang menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal adalah …. a. 1 dan 2 b. 3 dan 4 c. 2 dan 3 d. 1 dan 4 e. 2 dan 4 7. Organ tubuh yang mempunyai fungsi menghasilkan bilirubin adalah ….. a. hati b. kulit c. paru-paru d. ginjal e. pancreasBelum paham tentang pembentukan bilirubin? Baca dulu artikel iniBilirubin Fungsi dan Proses Pembentukannya 8. Yang akan terjadi apabila terjadi sekresi ADH yang berlebihan adalah…. a. pengeluaran urin sangat banyak b. ginjal giat menyaring plasma darah c. terjadi reabsorbsi glukosa d. warna urin menjadi sangat pekat e. tidak terjadi filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi 9. Peran hati dalam memudahkan pencernaan lemak adalah dengan…. a. menawarkan racun yang ada pada lemak b. mengubah lemak menjadi glukosa c. menghasilkan cairan empedu d. mendegradasi lemak menjadi asam amino e. mengurangi kadar kolesterol 10. Perhatikan keterangan di bawah ini 1. tempat pembongkaran sel darah merah 2. tempat sintesis asam lemak 3. mengubah glukosa menjadi glikogen 4. tempat penyimpanan vitamin C dari keterangan di atas yang meupakan fungsi dari hati adalah…. a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. 3 dan 4 e. 2 dan 3 11. Yang terjadi apabila hati sebagai organ ekskresi mengalami kerusakan adalah…. a. dalam tubuh banyak terdapat senyawa toksik b. tubuh akan mengalami kekurangan cairan c. pencernaan lemak di usus akan terganggu d. gagal melakukan sintesis protein e. pembentukan bilirubin terganggu 12. Selaput pembungkus paru-paru disebut…. a. pleura b. bronkus c. epicardium d. diafragma e. trakhea 13. Fungsi paru-paru sebagai organ ekskresi adalah…. a. menyerap O2 b. mengeluarkan CO2 c. membersihkan darah d. mensekresikan bilirubin e. mengeluarkan urea 14. Organ manusia yang bertanggung jawab mengekskresikan sisa-sisa metabolisme dalam darah adalah…. a. ginjal dan paru-paru b. ginjal dan kulit c. paru-paru dan jantung d. paru-paru dan kulit e. hati dan kulit 15. Di bawah ini merupakan faktor yang TIDAK mempengaruhi pengeluaran keringat pada manusia adalah…. a. emosi b. umur c. suhu d. rangsangan saraf e. aktivitas 16. Perhatikan gambar berikut Bagian kulit yang berfungsi menghasilkan keringat ditunjukkan oleh nomor …. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 17. Fungsi keringat yang diekskresikan kulit adalah untuk…. a. menjaga kelembaban kulit b. mencegah kerusakan enzim tubuh c. menjaga kelangsungan hidup melanosit d. melindungi dari infeksi bakteri e. menghindari kerusakan kulit 18. Anjing tidak memiliki kelenjar keringat, cara anjing untuk mengurangi panas dalam tubuhnya adalah dengan cara…. a. jarang bergerak aktif b. sering minum air c. membuka mulut cukup lebar d. mengkibas-kibaskan ekornya e. duduk diam tak bergerak 19. Alat ekskresi pada serangga berupa…. a. kloaka b. pembuluh Malpighi c. ginjal d. saluran urogenital e. trakhea 20. Ikan air tawar akan banyak mengeluarkan urin dan sedikit minum air karena…. a. kadar mineral di air tawar rendah sehingga air dari lingkungan akan berosmosis ke dalam tubuh ikan b. kadar mineral di air tawar rendah sehingga air dari dalam tubuh akan berosmosis ke luar lingkungan c. kadar mineral di air tawar cukup tinggi sehingga air dari lingkungan akan berosmosis ke dalam tubuh ikan d. kadar mineral di air tawar cukup tinggi sehingga air dari dalam tubuh ikan akan berosmosis ke luar lingkungan e. kadar mineral di air tawar sama dengan kadar mineral dalam tubuh ikan sehingga ikan tidak banyak minum air Kunci jawaban - Setiap makhluk hidup, termasuk manusia pastinya akan melakukan proses eksresi. Eksresi adalah proses pembuangan sisa metabolisme dan benda yang tidak dimanfaatkan lagi di dalam tubuh. Bentuk eksresi pada manusia yang pertama adalah buang air kecil. Zat sisa yang dibuang adalah urine. Alat eksresi yang terdapat pada manusia terdiri dari ginjal, kulit, paru-paru, dan juga Warga Jakarta Utara, Kini Bikin SKCK, Tes Urin, hingga Bayar Pajak Bisa di Mall Pembentukan urine Proses pembentukan urine merupakan cara alami yang dilakukan oleh tubuh untuk mengeluarkan racun dan kelebihan kadar air. Dampaknya itu kesehatan di dalam tubuh akan tetap terjaga. Semakin banyak cairan yang dikonsumsi oleh tubuh, akan semakin banyak urine yang dikeluarkan. Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud, ginjal berfungsi sebagai alat ekskresi untuk mengeluarkana zat sisa metabolisme berupa urea, zat sisa empedu dan garam dalam bentuk zat berlarut dalam air. Urine dibentuk di nefron dengan menyaring darah dan kemudian mengambil kembali ke dalam darah dengan bahan-bahan bermanfaat. Itu tersisa bahan yang tidak berguna. Nantinya akan keluar dari nefron dalam bentuk suatu larutan yang disebut urine. Sebelum jadi urine, di dalam ginjal akan diproses terlebih dahulu. Baca juga Sistem Ekskresi Manusia Ada tiga proses dalam pembentukan urine, yakni Filtrasi penyaringan Filtrasi adalah proses penyaringan darah yang mengandung zat-zat sisa metabolisme yang dapat menjadi racun bagi tubuh. Filtrasi terjadi di glomerulus dan kapsul bowman yang menghasilkan filtrat gromerulus atau urin primer. Awalnya darah masuk ke glomerulus melalui arteriol affrent dan terjadi filtrasi. Urine primer akan memasuki kapsul bowman. Pada proses filtrasi terjadi akibat mengkerut dan mengembangnya arteriol afferent. Selama terjadi filtrasi sel-sel darah dan molekul protein tidak dapat disaring. Sementara molekul-molekul yang berukuran kecil, seperti garam, asam amino dan gula dapat disaring sampai menjadi bagian dari urin primer. Jika hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine seseorang mengandung glukosa, hal ini dapat terjadi sebagai akibat terganggunya fungsi glomerulus. Reabsorpsi penyerapan kembali Reabsorpsi merupakan proses diserapnya kembali zat-zat yang masih bermanfaat untuk tubuh. Zat-zat yang diserap kembali oleh darah seperti, glukosa, asam amino, dan ion-ion anorganik. Proses tersebut terjadi karena transpor aktif. Di mana hasil dari reabsorpsi urine primer adalah urine sekunder yang mengandung sisa limbah nitrogen dan urea. Baca juga Gangguan Sistem Ekskresi Manusia Proses reabsorpsi terjadi di tubulus kontortus proksimal yang nantinya menghasilkan urine sekunder. Urin sekunder akan masuk ke lengkung henle menuju tubulus kontortus saat melewati lengkung henle desenden, air berosmosis keluar. Sehingga volume urin sekunder menuruna dan menjadi pekat. Augmentasi pengeluaran zat Urine sekunder dari lengkung henle asende akan masuk ke tubulus distal. Di dalam tubulus distal urin sekunder mengalami augmentasi, yaitu proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh ke dalam tubulus kontortus distal. Zat sisa yang dikeluarkan dari pembuluh darah kapiler adalah ion hidrogen, ion kalium, NH3 dan kreatinin. Pengeluaran hidrogen membantu menjaga pH yang tetap dalam darah. Selama melewati tubulus distal dan tubulus kolektifus, urin kehilangan banyak air, konsentrasi urin semakin pekat. Baca juga Mengenal Inkontinensia Urin, Penyakit Ngompol Orang Dewasa Setelah urine masuk pelvis renalis dan menuju ureter, akan dialirkan ke vesica urinaria untuk ditampung sementara waktu. Pengeluaran urin diatur oleh otot-otot sfingter. Kandung kemih hanya mampu menampung kurang lebih 300 mililiter. Kadung kemih di kendalikan oleh saraf pelvis dan serabut saraf simpatis dari plexus hipogastrik. Faktor yang memengaruhi produksi urine Pada proses pembentukan urin selalu melalui tahapan yang sama. Jumlah urine primer yang terbentuk setiap hari kurang lebih 150-170 liter. Tapi hanya 1-1,5 liter urine yang dikeluarkan. Jumlah urine yang dikeluarkan disetiap harinya dapat dipengaruhi tiga faktor, yakni Air yang dikonsumsi Konsumsi air yang banyak kosentrasi protein darah akan turun. Air dalam darah akan membuat tekanan koloid lebih kecil, maka proses penyerapan tidak berjalan maksimal. Itu membuat intensitas buang air kecil lebih sering. Baca juga Perlukah Minum Air Putih 8 Gelas Sehari? Hormon Anti Diuretik ADH Hormon ADH dihasilkan kelenjar hipofisis bagian posterior. Hormon ADH memengaruhi proses penyerapan air oleh dinding tubulus. Jika ADH banyak, penyerapan air oleh dinding tubulus akan meningkat, sehingga urine yang terbentuk sedikit. Sebaliknya jika ADH kurang, penyerapan air oleh dinding tubulus menurun, sehingga dihasilkan banyak urine. Suhu Suhu panas atau mengeluarkan keringat, konsentrasi air dalam darah turun mengakibatkan sekresi ADH meningkat sehingga urin yang di hasilkan sedikit. Sebaliknya jika suhu udara dingin konsentrasi air dalam darah naik sehingga menghalangi sekresi ADH maka produksi urin banyak. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Skip to content Beranda / Informasi Kesehatan / Tindakan Medis / Pemeriksaan Protein Urine Tujuan, Tata Laksana, dll Pemeriksaan Protein Urine Tujuan, Tata Laksana, dll Pemeriksaan protein urine adalah satu dari sekian banyak prosedur pemeriksaan medis guna mendeteksi ada atau tidaknya masalah pada tubuh Anda. Simak informasi lengkap mengenai pemeriksaan ini mulai dari tujuan, tata laksana, hingga Itu Pemeriksaan Protein Urine? Pemeriksaan protein urine adalah prosedur pemeriksaan yang—sesuai dengan namanya—dilaksanakan untuk memeriksa kandungan protein di dalam urine. Hal ini diperlukan, utamanya bagi sebagian kalangan karena adanya kandungan protein pada urine bisa menjadi pertanda dari suatu gangguan medis, khususnya organ ginjal. Ya, idealnya urine yang kita keluarkan tidak mengandung protein. Kalaupun ada, kadarnya tidak tinggi. Prosedur pemeriksaan ini umumnya menjadi bagian dari medical check-up rutin untuk memantau kondisi kesehatan tubuh. Tujuan Pemeriksaan Protein Urine Tujuan dari pemeriksaan protein urine ini adalah untuk memeriksa apakah ada kandungan protein yang banyak pada urine. Seperti yang sudah dijelaskan, idealnya di dalam urine hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali kandungan protein. Jika ditemukan kandungan protein yang banyak, hal ini tentu mengindikasikan ada yang tidak beres dengan organ ginjal. Ginjal yang sehat berfungsi untuk memfiltrasi dan menyerap protein yang masuk ke dalam tubuh. Sebaliknya, ginjal yang bermasalah akan menyebabkan proses penyerapan absorpsi protein menjadi terganggu yang lantas membuat protein justru ikut terbuang bersama urine. Dengan dilakukannya pemeriksaan urine ini, segala kemungkinan yang mengarah pada gangguan fungsi ginjal dapat dideteksi. Ini tentu saja penting agar dokter bisa segera melakukan penanganan medis demi mencegah komplikasi yang bisa membahayakan Anda. Siapa yang Perlu Melakukan Pemeriksaan Protein Urine? Pemeriksaan kandungan protein di dalam air seni ini utamanya dilakukan pada orang-orang yang memiliki gangguan medis tertentu. Gangguan medis yang dimaksud antara lain sebagai berikut Tekanan darah tinggi hipertensi Penyakit ginjal Diabetes Selain ketiga kondisi di atas, wanita hamil juga disarankan untuk menjalani pemeriksaan ini. Pasalnya, kehamilan juga bisa menyebabkan proses absorpsi protein terganggu yang mana hal ini menjadi pertanda dari preeklampsia yang tentu saja berbahaya. Memeriksa urine untuk mengetahui kandungan protein di dalamnya pun bisa dilakukan oleh Anda yang tidak memiliki masalah kesehatan sekalipun. Hal ini tentu bersifat preventif, yakni mencegah atau meminimalisir kemungkinan untuk mengalami gangguan ginjal di kemudian hari. Anda bisa melakukan tes protein urine ini secara berkala bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kapan Melakukan Pemeriksaan Protein Urine? Tes ini sebaiknya dilakukan secara berkala apabila Anda mengalami gejala-gejala yang mengarah pada gangguan ginjal maupun gangguan kesehatan lainnya atau jika Anda sudah terbukti mengalami gangguan medis tertentu yang berkaitan. Mengenai waktu dan frekuensi pemeriksaan, hal ini akan ditentukan oleh dokter dengan memerhatikan kondisi Anda. Sementara untuk tes protein urine yang bersifat preventif, Anda bisa melakukannya setiap beberapa bulan atau beberapa tahun sekali. Konsultasikan mengenai waktu ideal untuk melakukan tes ini dengan dokter. Tata Laksana Pemeriksaan Protein Urine Bagaimana dengan tata laksana pemeriksaan protein urine? Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kondisi pasien dan juga kesiapan fasilitas medis, namun seharusnya tidak ada perbedaan yang signifikan terkait dengan tata laksana tersebut. Berikut adalah informasi yang perlu Anda ketahui terkait tata laksana tes protein urine. 1. Pra Pemeriksaan Sebelum pemeriksaan dilakukan, dokter akan terlebih dahulu melakukan anamnesis guna mengetahui riwayat medis pasien. Hal ini termasuk obat-obatan apa yang pernah atau sedang dikonsumsi. Pasalnya, konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat berdampak pada kadar protein di dalam urine. Obat-obatan yang dimaksud antara lain sebagai berikut Obat antiinflamasi nonsteroid OAINS Obat antibiotik Obat antijamur Heroin Obat lithium Obat rheumatoid arthritis Apabila Anda mengonsumsi salah satu atau beberapa dari jenis obat-obatan tersebut, dokter mungkin akan meminta Anda untuk sementara waktu menghentikan konsumsinya. Tidak lupa, dokter juga akan meminta Anda untuk minum air putih yang banyak dan tidak melakukan aktivitas fisik berat terlebih dahulu guna mengoptimalkan akurasi tes nantinya. 2. Pelaksanaan Pemeriksaan Pemeriksaan urine untuk mengetahui kadar protein di dalamnya dilakukan dengan cara mengambil sampel urine, lalu sampel tersebut akan diteliti lebih lanjut di laboratorium. Sampel urine yang diambil terbagi menjadi 2 dua, yaitu Sampel urine sewaktu, yakni sampel yang diambil beberapa saat sebelum pemeriksaan. Sampel urine 24 jam, yakni sampel yang telah diambil dalam kurun waktu 24 jam sebelum pemeriksaan. Pengambilan sampel dapat dilakukan di fasilitas kesehatan, maupun dibawa dari rumah Anda. Berikut adalah tata cara pengambilan sampel yang benar Bersihkan tangan terlebih dahulu dengan sabun atau cairan antiseptik. Bersihkan alat kelamin dengan tisu khusus biasanya disediakan oleh pihak fasilitas kesehatan. Saat berkemih tempatkan urine di dalam wadah yang juga sudah disediakan. Bersihkan bagian luar wadah dengan tisu pembersih. Setelah itu, tutup wadah dengan rapat sebelum diserahkan ke petugas medis. Setelah sampel urine diserahkan, silahkan tunggu sampai dokter atau petugas medis selesai melakukan analisis di laboratorium. Hasil Pemeriksaan Protein Urine Hasil pemeriksaan protein urine akan mengarah kepada dua kemungkinan, yakni normal dan abnormal. Berikut kriteria kandungan protein yang normal Tes urine acak, kadar protein 0-20 mg/dL. Tes urine 24 jam, kadar protein >80 mg/dL. Apabila hasil tes menunjukkan kadar protein melebihi batas, ini artinya ada masalah pada kesehatan tubuh Anda. Beberapa kondisi medis yang kemungkinan dialami adalah sebagai berikut Infeksi ginjal Infeksi saluran kemih Gagal ginjal Glomerulonefritis Sindrom nefrotik Diabetes Hipertensi Gangguan jantung Limfoma Hodgkin Lupus Rheumatoid arthritis Malaria Preeklampsia Kendati demikian, tingginya kadar protein di dalam urine juga bisa menjadi pertanda lainnya yang terbilang ringan seperti Dehidrasi Demam Hipotermia Stres Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut apabila diketahui kadar protein dalam urine Anda termasuk tinggi. Biaya Pemeriksaan Protein Urine Harga tes protein urine mungkin saja berbeda-beda di tiap fasilitas kesehatan, tergantung dari kecakapan tenaga medis dan fasilitas yang diberikan. Pastikan Anda memilih fasilitas kesehatan yang memiliki reputasi baik dalam menerapkan prosedur pemeriksaan seperti ini. Anonim. Urine Protein Test. diakses pada 24 September 2020 Anonim. 2020. Protein in Urine. diakses pada 24 September 2020 O’Connell, K. 2018. Urine Protein Test. diakses pada 24 September 2020 DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi Pernah mendengar istilah ginjal bocor atau proteinuria? Kondisi ini bisa jadi tanda kerusakan pada organ ginjal yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan hingga mengancam jiwa. Kenali lebih jauh tentang kondisi ginjal bocor, mulai dari penyebab, gejala, dan pengobatannya melalui artikel berikut ini. Apa itu ginjal bocor? Ginjal bocor atau dalam istilah medis dikenal sebagai proteinuria adalah kondisi bocornya protein albumin dari darah ke dalam urine. Kondisi ini menyebabkan kadar protein dalam urine meningkat atau disebut albuminuria. Hal ini terjadi saat ginjal tidak berfungsi dengan baik, sehingga protein yang seharusnya disaring, malah bocor ke dalam urine. Dalam kondisi normal, protein berfungsi untuk membantu membentuk otot dan tulang serta melawan infeksi, membawa lemak, dan mengatur kadar cairan dalam darah. Selama proses ini, protein seharusnya tetap berada dalam darah. Jika protein “meninggalkan” tubuh lewat urine, ini merupakan kondisi yang tidak sehat karena tandanya fungsi-fungsi penting yang seharusnya dijalankan oleh protein jadi tidak optimal. Baca juga 9 Makanan untuk Memperbaiki Fungsi Ginjal Penyebab ginjal bocor Salah satu penyebab ginjal bocor adalah hipertensi Ginjal bocor atau proteinuria adalah salah satu tanda awal kerusakan ginjal. Ginjal memiliki pembuluh darah kecil bernama glomeruli. Tugasnya adalah menyaring darah dari berbagai macam kotoran dan membuangnya lewat urine. Seharusnya, glomerulus menyaring protein dan menyerap kembali ke dalam darah. Namun saat ginjal bocor terjadi, protein yang seharusnya bertahan di dalam darah, malah terbuang lewat urine. Berikut ini penyebab ginjal bocor yang perlu kamu waspadai 1. Dehidrasi Ginjal bocor dapat terjadi akibat dehidrasi. Normalnya, tubuh membutuhkan cairan untuk mengantar protein ke dalam ginjal. Ketika tubuh kekurangan cairan, maka proses pengantaran ini jadi terganggu. Hal ini menyebabkan protein yang seharusnya terserap kembali ke dalam darah, malah dibuang lewat urine. 2. Tekanan darah tinggi Tekanan darah tinggi atau hipertensi juga bisa menyebabkan ginjal bocor. Saat tekanan darah tinggi terjadi, pembuluh darah di ginjal dapat melemah dan membuatkemampuannya dalam menyerap protein terganggu. Akibatnya, protein terbuang lewat urine. 3. Diabetes mellitus Diabetes mellitus juga bisa menjadi penyebab ginjal bocor. Pada kondisi diabetes, tingginya kadar gula darah memaksa ginjal untuk menyaring darah berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, sehingga protein pun bocor ke dalam urine. 4. Glomerulonefritis Masih ingat dengan pembuluh darah glomeruli yang sudah dibahas di awal? Ternyata, glomeruli bisa mengalami peradangan. Peradangan pada glomerulus disebut glomerulonefritis. Kondisi ini bisa menyebabkan ginjal bocor atau proteinuria.. 5. Gagal ginjal kronis Gagal ginjal kronis adalah hilangnya fungsi ginjal secara progresif. Di fase awal, gagal ginjal kronis akan menyebabkan ginjal bocor atau proteinuria. Namun penyakit ini sering terabaikan karena tidak menunjukkan gejala apa pun. Gejala gagal ginjal kronis biasanya muncul saat kondisi semakin parah, yang meliputi Sesak napas Sering buang air kecil Sering cegukan Lelah Mual Muntah Sulit tidur Kulit gatal dan kering Kaki dan tangan bengkak Nafsu makan berkurang 6. Penyakit autoimun Penyakit autoimun dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh memproduksi autoantibodi antibodi dan imunoglobulin yang menyerang jaringan tubuh yang sehat. Penyakit autoimun juga bisa menjadi salah satu penyebab ginjal bocor dengan cara merusak fungsi glomeruli. Saat glomeruli dirusak oleh autoantibodi, peradangan akan muncul, sehingga ginjal bocor pun terjadi. Perlu diketahui, beberapa penyakit autoimun yang seringkali menyebabkan ginjal bocor atau albuminuria adalah sistemik lupus erythematosus SLE, sindrom goodpasture antibodi menyerang ginjal dan paru-paru, hingga nefropati IgA deposit imunoglobulin A menumpuk di glomeruli. 7. Preeklampsia Ibu hamil harus lebih waspada, karena preeklampsia bisa menyebabkan tekanan darah tinggi yang dapat merusak fungsi ginjal dalam menyaring protein untuk sementara waktu. Kondisi ini membuat ibu hamil lebih rentan mengalami ginjal bocor atau proteinuria. 8. Kanker Beberapa jenis kanker juga bisa menyebabkan ginjal bocor, seperti kanker paru, kanker payudara, limfoma Hodgkin, hingga kanker kolorektal usus besar. Efek peradangan yang disebabkan oleh kanker dapat merusak fungsi ginjal, sehingga ginjal bocor pun tak terelakkan. Selain penyebab di atas, beberapa kelompok individu juga diketahui berisiko lebih tinggi mengalami ginjal bocor, yaitu Usia lanjut 65 tahun ke atas Tekanan darah tinggi atau hipertensi Diabetes Riwayat keluarga dengan kondisi serupa Etnis tertentu seperti Asia, Latin, African American, dan American Indian Obesitas atau kelebihan berat badan Trauma Aktivitas fisik terlalu intens Konsumsi obat tertentu yang menyebabkan protein masuk ke urine Racun Infeksi sistemik Infeksi saluran kemih Gangguan kekebalan tubuh Meskipun kamu memiliki salah satu dari faktor risiko di atas, menjalani hidup sehat bisa menjadi cara ampuh mencegah terjadinya ginjal bocor atau albuminuria. Baca juga Awas, Gejala dan Penyebab Sindrom Nefrotik yang Perlu Diketahui Gejala ginjal bocor Ginjal bocor bisa ditandai dengan gejala sering buang air kecil Gejala proteinuria atau ginjal bocor meliputi Urine berbusa Sering buang air kecil Mudah merasa lelah Mual dan muntah Wajah, kaki, perut, dan tangan bengkak Hilang nafsu makan Kram otot di malam hari Mata bengkak terutama di pagi hari Jika kamu mengalami salah satu dari gejala albuminuria di atas, jangan ragu berkonsultasi ke dokter untuk mendapat pertolongan medis. Baca juga Mengenali Gejala dan Penyebab Sindrom Nefrotik pada Anak Cara mengobati ginjal bocor Cara mengobati ginjal bocor dengan menurunkan berat badan dan mengonsumsi makanan sehat Pengobatan ginjal bocor tergantung pada kondisi medis yang menjadi penyebabnya. Biasanya, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan termasuk mengambil sampel urine dan tes penunjang lainnya. Selanjutnya, dokter akan merekomendasikan beberapa pengobatan ginjal bocor berikut ini sesuai dengan penyebab yang mendasarinya 1. Perubahan pola makan Bagi penderita penyakit ginjal, diabetes, dan tekanan darah tinggi, biasanya dokter akan menyarankan untuk mengubah pola makan. Hal ini meliputi hindari konsumsi makanan yang diproses, cepat saji, dan tinggi natrium. 2. Penurunan berat badan Pada kondisi berat badan berlebih, dokter akan menyarankan untuk menurunkan berat badan. Ketika berat badan sudah normal, fungsi ginjal akan kembali membaik. 3. Obat-obatan hipertensi Jika ginjal bocor yang terjadi disebabkan oleh hipertensi atau tekanan darah tinggi, dokter akan memberikan obat-obatan hipertensi untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Biasanya dokter akan meresepkan obat golongan ACE inhibitors angiotensin-converting enzyme inhibitors maupun ARBs angiotensin receptor blockers. 4. Obat-obatan diabetes Jika diabetes menjadi penyebab terjadinya proteinuria, dokter akan memberikan obat-obatan diabetes atau terapi insulin. Pengobatan ini bertujuan menurunkan kadar gula darah di dalam tubuh agar tidak memberatkan fungsi ginjal. 5. Dialisis Apabila ginjal bocor terjadi akibat gagal ginjal, dialisis atau cuci darah menjadi cara yang dapat ditempuh untuk mengobatinya. Dialisis penting untuk mengontrol tekanan darah tinggi dan cairan di dalam tubuh. Baca JugaGinjal Anda Bermasalah Jadi Penyebab Sakit Pinggang? Belum Tentu!Mengenal 9 Saran Menu Makanan Penderita Gagal GinjalPentingnya Mengetahui Karbon Dioksida dalam Menentukan Penyakit Catatan dari SehatQ Jika kamu mengalami kondisi ini, jangan ragu berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan segera dan mencegah komplikasi yang mengancam jiwa. Kamu juga bisa berkonsultasi melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa urine mengandung protein